Jumat, 19 September 2014

Sistem Informasi dan Teknologi Informasi



Mata Kuliah : Green Computing
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama ST. MT.
Daniel H.W – 1413003 – ITHB

Apa itu Sistem Informasi
                Terdiri atas dua kata yaitu sistem dan informasi. Definisi sistem adalah prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan tugas bersama-sama. Sedangkan informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.
                Jadi sistem informasi terdiri dari hardware, software, brainware yang melakukan tugas bersama – sama mengolah data menjadi manfaat kepada pengguna ataupun masyarakat yang membaca juga menggunakannya.

Contoh Sistem Informasi
                Sistem informasi yang dikhususkan untuk sekolah untuk membantu proses belajar mengajar serta administrasi dan keuangan. Di mana pengguna sistem aplikasi sekolah adalah para guru,siswa, orang tua siswa, pegawai, dan alumni dari sekolah bersangkutan. Manfaat sistem informasi sekolah memudahkan mengelola data sekolah itu sendiri, memudahkan proses belajar mengajar, memudahkan di dalam proses administrasi sekolah, dan lain-lain. 

Green IS (Green Information System)
                Green Information System mengacu pada penggunaan sistem informasi untuk mencapai tujuan pelestarian lingkungan hijau. Menggunakan hardware dan software yang ramah lingkungan hemat energy dan juga dapat digunakan untuk hal lainnya .

Technology Information
                Teknologi yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan menyebarkan informasi. Teknologi Informasi juga menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan perangkat pengganti modem.

Green IT ( Green Information Technology)
                Green Information Technology menekan atau mengurangi dampak lingkungan dari produksi IT dan penggunaannya. Contoh penerapan Green IT yaitu cluster computing dan grid computing selain menghemat biaya kita dapat menggunakan komputer lama yang bekerja bersamaan sebanding dengan supercomputer yang harganya lebih mahal. Efisiensi energy juga dapat dilakukan karena seberapa daya yg dibutuhkan maka sistem akan memberi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Sumber : Pratama, I Putu Agus Eka . Sistem Informasi dan Implementasinya . 2014 . Bandung : Informatika

Implementasi Smart City Pada Beberapa Bagian Dunia



Mata Kuliah : Green Computing
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama ST. MT.
Daniel H.W – 1413003 – ITHB

Kawasan Amerika
New York
Salah satu kota terbesar di benua Amerika, New York telah mampu menjadi model sebagai Smart City. Selain di dukung oleh sumber daya manusia yang sebagian besar mendalami bidang IT, investor, perusahaan  serta masyarakat New York itu sendiri, maka penerapan Smart City di kota ini berjalan dengan sangat baik. Salah satu contoh smart screen yang memanfaatkan sarana telepon umum yang sudah tidak terpakai lagi untuk interaksi dengan masyarakat.

San Francisco
Kota pertama di dunia yang menerapkan prinsip Smart City. Pemerintah merangkul perusahaan untuk membantu mengelola dan mengembangkan aplikasi berbasis Smart City, seperti E-learning, E-Health, E-Commerce. Smart Environment di San Fransisco berhasil menekan 80% dengan memanfaatkan teknologi informasi, sebagaimana Smart City itu sendiri.

Seattle
Salah satu kota di kawasan Washington Amerika Serikat yang telah menerapkan Smart City dengan baik. Dukungan pemerintah dalam hal beralih ke Green Technology maka selain hemat biaya, juga ramah lingkungan. Selain itu dalam hal tenaga kerja dan bangunan Seattle menggunakan rekrutasi pegawai secara online sehingga menekan jumlah konsumsi kertas. Seattle menerapkan banyak aplikasi dan layanan berbasis mobile untuk Smart City di kotanya ini.

Santiago
Bentuk implementasi Smart City di Santiago antara lain smart eco foendly city, transportasi umum ramah lingkungan memanfaatkan energy listrik, penyediaan public charging untuk mobil dan taxi di seluruh kota,penerapan home automation system (untuk optimalisasi energy dan mengurangi pemanfaatan bahan bakar fosil), serta pemanfaatan Smart Grid.

Kawasan di Eropa
Berlin
Salah satu kota terbesar di benua Eropa sekaligus ibukota dari Negara Jerman. Berlin menerapkan teknologi V2G (Vehicle To Grid). Teknologi inimampu menciptakan virtual power plan dari kendaraan listrik di seluruh kota. Selain itu dilakukkkan peningkatan kualitas hidup, inovasi, green ness, melalui pemanfaatan sejumlah teknologi informasi saat ini.

Paris
Kota Paris termasuk salah satu kota besar di benua Eropa yang menerapkan Smart City dengan baik di beberapa bidang kehidupan. Salah satunya di bidang pemerintahan dengan adanya penyelenggaraan pemerintahan secara digital (E-Government)dan tata kelola pemerintahan secara digital (E-Governance). Dengan menyediakan informasi pemerintahan melalui website (komputer dan mobile), dimana masyarakat turut aktif di dalam pemberian saran, usulan, dan partisipasi aktif.

Barcelona
Barcelona menjadi satu kota terpadat di dunia, hal ini menimbulkan permasalahan sosial yang umum dihadapi oleh kota-kota lainnya. Barcelona menerapkan smart city ke dalam solusi cerdas untuk pengurangan emisi karbon, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, pemanfaatan energy dari sinar matahari, implementasi EV (Electric Vehicle),penyediaan infrastruktur untuk charging public, serta pembuatan living lab untuk smart city innovation.

Copenhagen
Ambisi kota ini salah satunya adalah menciptakan kondisi kota yang ramah lingkungan, di mana tingkat emisi karbon mencapai 0% di tahun 2025, memanfaatkan revolusi Green Technology yang banyak memberi manfaat. Dengan adanya Green Technology, Intelligence Street Lighting, serta pemanfaatan solar panel untuk energy public, menjadikan Copenhagen mampu menjadi salah satu Smart City di kawasan Eropa.

Di Kawasan Australia
Melbourne
Melbourne mengimplementasikan Smart City pada banyak bidang kehidupan. Beberapa bidang kehidupan tersebut antara lain mencakup bidang tata kelola pemerintahan (E-Governance), lingkunngan hidup, kualitas hidup masyarakat. Pemanfaatan smart grid, sensor pendeteksi pulusi udara dan tingkat ambang kesehatan. Hal lainnya adalah pengadaan smart system pada layanan publik.

Sydney
Penerapan Smart City di Sydney adalah Smart Grid, yang mampu mengurangi jumlah polusi karbon sehingga tercipta teknologi ramah lingkungan dan hemat sumber daya energy. Hal lainnya adalah penyediaan akses internet di seluruh kota, implementasi Internet of Things/Machine To Machine (IOT)/(M2M)di dalam layanan publik, sarana transportasi ramah lingkungan, penyediaan teknologi Wireless Sensor Network(WSN) di penjuru kota untuk memantau polusi udara dan limbah melalui node sensor dan koneksi internet.

Canberra
Beberapa informasi mengenai implementasi Smart City di kota Canberra. Antara lain berupa Smart Grid untuk menciptakan teknologi yang ramah lingkungan, pemakaian tenaga matahari untuk sumber daya energy, penyediaan sarana transportasi ramah lingkungan,penyediaan charger publik untuk pengisian daya, koneksi internet menjangkau seluruh kota, penyajian informasi secara aplikatif dan mobile dan lain-lain.

Di Indonesia
Jakarta
Sebagai ibukota dari Negara Republik Indonesia, Jakarta tak mau kalah dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia. Implementasi smart city yang ada di Jakarta antara lain E-Government, pengambilan keputusan melibatkan masyarakat secara digital, dan sejumlah layanan berbasis online. Ini juga di dukung oleh penataan kota yang lebih baik dan penyediaan akses internet di sejumlah ruang public.

Bandung
Kota bandung merupakan ibukota dari provinsi jawa barat dan salah satu kota terbesar di Indonesia. Kota bandung merupakan salah satu pelopor Smart City. Yang menjadi poin utama penerapan smart city di kota bandung antara lain adalah di bidang transportasi, navigasi, pembelajaran, parker, rumah, pengawasan, energy dan system peringatan dini terhadap bencana. Sejumlah produk berupa aplikasi untuk smart city yang juga banyak dirilis oleh programmer bandung. Bandung juga memiliki sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan green computing, cloud computing dan smart city. Kegiatan tersebut diadakan oleh pemerintah kota bandung, institusi pendidikan dan sejumlah perusahaan.

Surabaya
Kota Surabaya merupakan ibukota dari provinsi Jawa Timur. Kota Surabaya menerapkan smart city di tiga bidang, yaituy Smart Governance, Smart Living dan Smart Environment. Contohnya adalah adanya sistem peringatan dini terhadap adanya bencana alam, sistem pengelolaan sampah dan pemantauan volume pembuangan sampah berbasis teknologi, sistem administrasi perijinan berbasiskan teknologi dan online untuk meningkatkan mutu layanan public, system monitoring di area publik untuk meningkatkan keamanan lingkungan dan pemantauan lingkungan non stop. Kota Surabaya memperoleh penghargaan untuk ketiga bidang penerapan smart city pada ajang Smart City Award 2011.
Sumber : Pratama, I Putu Agus Eka . Smart City beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya . 2014 . Bandung : Informatika

Jumat, 12 September 2014

Hubungan Smart City dan Green Computing


Hubungan Smart City dan Green Computing
Mata Kuliah : Green Computing
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama ST. MT.
Daniel H.W – 1413003 – ITHB

           Secara umum, untuk dapat menerapkan Smart City diperlukan untuk memperhatikan beberapa bagian seperti individu,masyarakat,dan lingkungan. Dalam ilmunya Green Computing merupakan ilmu komputer yang memiliki tujuan untuk menghemat energi dan mengurangi polusi dari limbah komputer. Green Computing sendiri berasal dari kata Green yang artinya penghijauan dan juga Computing yang berarti komputasi atau proses kerja komputer. Dari ilmu ini banyak berkembang teknologi lainnya. Beberapa contoh hal yang dapat diimplementasikan smart city dan green computing:
1  Pengembangan dan pemanfaatan arsitektur jaringan komputer yang lama tanpa harus menggantinya    dengan menggunakan sistem yang ada sebanding dengan peralatan terbaru.
2 berefisien dalam penggunaan energi dan juga dapat membuat sebuah sumber energi baru bagi kelangsungan kota tersebut.
3 Peningkatan mutu pendidikan dengan basis teknologi seperti e-learning.
4 Transportasi yang ramah lingkungan, menggunakan energi terbarukan, serta pengelolaan yang baik.
5 Layanan kesehatan masyarakat secara online dan mobile memanfaatkan mobile programming, jaringan komputer, cloud computing dan juga green computing dimana penggunaan kertas sebagai hasil cek-up atau registrasi bisa dikurangi.

Mengenal Smart City



Mengenal Smart City
Mata Kuliah : Green Computing
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama ST. MT.
Daniel H.W – 1413003 – ITHB

1.      Definisi Smart City
Smart city merupakan pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah. Smart city juga mampu memberikan dampak positif bagai berbagai aspek baik pemerintahan, kehidupan sosial, transportasi, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

2.      Perbedaan Smart City dan Intellegent City
Smart City à mampu menyerap atau menganalisa informasi dengan baik dan cepat sebagai hasil dari pembelajaran. Dalam hal ini smart city lebih mengedepankan pemecahan masalah dengan menggunakan teknologi informasi yang ada saat ini.
Intelligence City à dimana lebih ditekankan pada improvisasi dan ide-ide kreatif. Ketika semua informasi yang telah di dapat dapat diolah dengan sendirinya tanpa harus menunggu perintah untuk menyelesaikannya.

3.      Contoh Penerapan Smart City

·         Smart Economy

Smart Economy ditujukan untuk membuat inovasi dan kemampuan daya saing yang berguna untuk mencapai peningkatan ekonomi wilayah tersebut.
·         Smart Living

Pada Smart Living terdapat syarat, kriteria, dan tujuan untuk proses pengelolaan kualitas hidup dan budaya yang lebih baik dan pintar. Untuk mewujudkan smart living, terdapat tiga buah subbagian yang harus dipenuhi. Ketiga sub bagian tersebut adalah Education Facilities, Touristic Atractivity, dan ICT Infrastructure.
·         Smart People

Dengan adanya smart people, diharapkan dapat tercipta komunitas masyarakat yang smart. Hal ini ditujukan agar adanya partisipasi masyarakat yang smart sehingga mampu mengetahui manfaat dan mengelola serta mengembangkan smart city.
·         Smart Governance

Smart Governance merupakan bagian pada smart city yang mengkhususkan pada tata kelola pemerintahan. Adanya kerja sama antara pemerintah  dan masyarakat ini diharapkan dapat mewujudkan tata kelola dan jalannya pemerintahan yang bersih, jujur, adil, dan berdemokrasi serta kualitas dan kuantitas layanan publik yang lebih baik.

·         Smart Mobility

Smart Mobility merupakan bagian pada smart city yang mengkhususkan pada transportasi dan mobilitas masyarakat.Sistem smart yang berbasiskan teknologi informasi untuk mengatur transportasi, traffic, dan pariwisata.

·         Smart Environment

Smart Environment merupakan bagian pada smart city yangn mengkhususkan kepada bagaimana menciptakan lingkungan. Untuk mewujudkan Smart Environment, perlu adanya beragam terapan aplikasi dan komputer (termasuk juga jaringan wireless dan jaringan berbasis Cloud Computing), kecerdasan buatan,parallel computing, dan beragam teknologi lainnya yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup dan manusia itu sendiri.

Sumber : Pratama, I Putu Agus Eka . Smart CIty beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya . 2014 . Bandung : Informatika